Seorang IRT dan 2 Anaknya Tewas Tak Wajar, Jenazahnya Dimakamkan Bada Dzuhur di TPU Fakkie Pinrang

BR (37), seorang ibu rumah tangga (IRT) dan kedua anaknya MD (8) dan MN (5) ditemukan tewas di rumahnya kawasan Ancol Barat Lorong 1, Kelurahan Fakkie, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Senin (19/9/2022) siang. BR diduga mencekoki racun kepada dua anaknya sebelum dia mengakhiri hidupnya. Jenazah BR dan dua anaknya itu rencananya dimakamkan di TPU Fakkie usai Salat Dzuhur, Selasa (20/9/2022).

"Rencananya pihak keluarga akan memakamkan ketiga jenazah di TPU Fakkie," kata Camat Tiroang Ansaruddin. Ansaruddin mengatakan usai dilakukan visum di RSUD Lasinrang Pinrang kemarin, ketiga jenazah dipulangkan ke kediamannya. "Keluarga sepakat menguburkan jenazah usai Dzuhur. Karena masih menunggu kerabat dari luar kabupaten," tuturnya.

Hingga saat ini polisi masih mendalami motif kejadian itu. Jasad BR pertama kali ditemukan oleh suaminya, AS (40). "Pertama kali ditemukan sama suaminya. Sekitar pukul 10.00 Wita," kata saudara AS, Aras saat ditemui di RSUD Lasinrang Pinrang.

Sebelum kejadian, AS disuruh istrinya untuk pergi menagih utang. "Sewaktu pulang dari menagih utang itu, suaminya sampai rumah dan kaget karena menemukan istrinya sudah tergantung," jelasnya. Sebelum ditemukan tewas tergantung, diduga BR mencekoki kedua anak laki lakinya, MD (8) dan MN (5) dengan racun.

Kemudian mengirimkan pesan suara ke suaminya, AS (40). Hal itu diungkap Kapolres Pinrang AKBP Moh Roni Mustofa saat dikonfirmasi. "Dalam pesan suara itu, BR memberi tahu suaminya kalau dia sudah kirim anaknya ke surga. Dalam hal ini sudah memberi racun ke kedua anaknya," kata Roni.

Dalam rekaman tersebut, BR menyuruh suaminya untuk kuat dan tidak merasa terbebani. "Dia sampaikan kalau sangat mencintai suami dan anak anaknya," ucapnya. BR juga berpesan kepada suaminya agar melunasi utangnya.

"Korban bilang nanti ada orang yang mau datang menagih. Dia malu karena hari ini harus bayar utang. Namun, uangnya belum terkumpul. Karena orang yang mengutang ke dia juga belum membayar," paparnya. Selain itu, BR juga menitipkan sebuah catatan piutang. "Jadi ada buku yang ditemukan di TKP, di situ tertulis nama nama dan jumlah piutang orang orang. BR menyuruh suaminya untuk menagih utang utang tersebut," jelasnya.

Kendati demikian, Roni menegaskan masih mendalami motif kejadian tersebut. "Tetap kami dalami motifnya dulu. Kita tidak bisa mengandai andai (apakah motifnya gegara utang) . Nanti kita gelarkan jika hasil olah TKP dan pemeriksaan sudah lengkap," imbuhnya. Adapun kehidupan rumah tangga BR dan AS dari keterangan kerabat maupun tetangga baik baik saja.

Diketahui, AS merupakan peternak ayam. "Tidak ada (keributan). Rumah tangga mereka baik baik saja," ujarnya. Disclaimer

Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

>>https://www.intothelightid.org/tentang bunuh diri/hotline dan konseling/

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *